Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 21 Juni 2013

Syari’at Wudlu Dan Mandi

Syari’at Wudlu Dan Mandi


  

Pasal pertama: Islam mensyariatkan wudlu dan mandi. Rasulullah Saw. menetapkan sunnah fitrah, menganjurkan kebersihan dan mewajibkannya kepada umat Islam.

Pasal kedua: lingkungan, memelihara sumber mata-air, jalan umum, tempat-tempat berteduh, halaman dan menjaga makanan dan minuman.

Pasal ketiga: prinsip-prinsip pencegahan tertentu:
1.      Pencegahan tersebarnya penyakit menular/wabah
2.      Pencegahan dari maksiyat kelamin
3.      menghindari kebiasaan-kebiasaan jelek
4.      sehat dalam makan dan minum
5.      menghindari hal-hal kotor
6.      kemampuan fisik
7.      mengatasi maksiyat hati
8.      menghindari maksiyat

Pasal keempat: manusia dan panutan, Rasul Saw. sebagai panutan umat Islam dalam seluruh aspek kehidupan: pribadi, bermasyarakat, dan negara.

Pasal I Pribadi Bersuci
Sahabat Anas r.a. berkata:
Rasulullah Saw. berkulit cerah, seakan-akan keringatnya adalah mutiara, jalannya tegap, tidak pernah menyentuh sutera dan tidak ada yang lebih lembut dari telapak tangan Nabi Saw. Aku tidak pernah mencium minyak wangi misik dan ambar yang lebih wangi dari aroma beliau”. [Musnad Ahmad]

Pertama          : Wudlu dan mandi
1. wudlu adalah salah satu rukun shalat, tidak sah mengerjakan shalat tanpa wudlu.
Atha` bin Yasar meriwayatkan bahwa
Ibnu Abbas berwudlu, dia membasuh mukanya, kemudian dia mengambil seceduk air berkumur dan menghirup air ke hidung dengannya, kemudian mengambil seceduk air lagi dan menjadikannya begini – mengambil air dengan kedua tangannya – maka dia membasuh mukanya dengan air itu, kemudian mengambil seceduk air dan membasuh tangan kanannya, kemudian mengambil seceduk air lagi dan membasuh tangan kirinya, kemudian mengusap kepalanya, kemudian mengambil seceduk air dan menyiram kaki kanannya hingga basah, kemudian mengambil seceduk air dan membasuh kakinya – yakni yang kiri – kemudian dia berkata: Demikian Aku melihat Rasulullah Saw. berwudlu”. [H.R. Bukhari]

Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy‘ari bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Wudlu setengah dari iman”. [Sunan At-Tirmidzi]

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Apabila seorang muslim atau mukmin berwudlu, kemudian dia membasuh mukanya, niscaya keluar dari mukanya semua kesalahan yang dia lihat dengan matanya bersama air atau bersama tetesan air terakhir atau yang semisal, jika dia membasuh kedua tangannya niscaya keluar semua dosa yang diperbuat dengan kedua-tangannya bersama air atau bersama tetesan air terakhir sehingga dia selesia berwudlu dalam keadaan bersih dari dosa.” [Musnad Ahmad]

Diriwayatkan dari ‘Ashim bin Laqith bin Haidah dari ayahnya bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Apabila Kamu berwudlu maka bersihkanlah sela-sela jarimu”. [Sunan At-Tirmidzi]

Nabi Saw. menjawab pertanyaan seseorang tentang wudlu:
Sempurnakanlah wudlu, bersihkanlah sela-sela jarimu, dan bersungguh-sungguhlah menghirup air ke hidung, kecuali kamu berpuasa”. [Sunan Abu Dawud]

Dari Mustaurid bin Syadad berkata:
Aku melihat Rasulullah Saw. berwudlu dan dia meratakan air ke jari-jari kakinya dengan jari kelingkingnya”. [HR. Ibnu Majah]

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Apabila kamu mendirikan shalat maka sempurnakanlah wudlu dan ratakanlah air di antara jari-jari kedua tangan dan kakimu”. [HR. Ibnu Majah]

Dan dari Ibnu Abbas r.a. berkata:
Rasulullah Saw. mengusap kepalanya dan mengusap bagian dalam dan luar kedua telinganya”. [HR. At-Tirmidzi]

Ibnu Abbas, berkata:
Rasulullah Saw. berwudlu kemudian dia mengambil seceduk air berkumur dan menghirup air ke hidung dengannya...”. [An-Nasa`i]

Diriwaytakan dari Aisyah r.a. beliau berkata:
Rasulullah Saw. memiliki handuk untuk mengeringkan air sesudah berwudlu”. [At-Tirmidzi]

Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung, sedangkan istintsar adalah mengeluarkannya dengan nafasnya.

Rasulullah Saw. bersabda:
Apabila kalian bangun dari tidur maka berwudlulah dan istintsar-lah (menghirup air ke hidung kemudian mengeluarkannya) tiga kali”. [H.R. Bukhari]

Sempurnakanlah wudlu, ratakanlah air di antara jari-jemari dan bersungguhlah dalam istinsyaq, kecuali kamu berpuasa”. [H.R. Bukhari dan Muslim]

Nabi Saw. Apabila bangun malam, membersihkan mulutnya dengan siwak”. [H.R. Abu Dawud]

Beliau Saw. setiap kali bangun tidur baik siang atau malam pasti bersiwak dulu sebelum wudlu”. [H.R. Abu Dawud]

Jika saja tidak memberatkan umatku, sudah pasti akan aku wajibkan kepada mereka bersiwak setiap kali wudlu”. [H.R. Imam Malik]

Apabila kamu bersiwak maka ratakanlah”. [H.R. Abu Dawud]

Siwak bisa dengan setiap benda yang keras dan bisa menghilangkan kerak kuning pada gigi, seperti kayu arok atau lainnya yang bisa membersihkan.
Kayu arok yang kering dan diberi aroma mawar lebih utama.

Nabi Saw. “Menyukai semua pekerjaan yang dimulai dari kanan selama dia mampu: dalam bersuci, berjalan, memakai sandal dan bersiwak”. [H.R. Abu Dawud]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Barangsiapa selesai makan maka bersihkanlah sisa makanan dari sela-sela gigi, apa yang lepas maka buanglah dan apa yang menempel di lidah maka telanlah”. [H.R. Ad-Darami]

2. mandi adalah salah satu kewajiban dalam Islam dan disunnahkan. Dalam sebagian keadaan bisa wajib dan dalam keadaan yang lain adalah sunnah.

Mandi disunnahkan sebelum mengerjakan shalat Jum’at, dua hari raya, shalat istisqa` (shalat minta hujan), shalat gerhana matahari dan rembulan (pertemuan-pertemuan umum), mandi karena memandikan mayat, mandinya orang kafir ketika masuk Islam, mandinya orang gila dan pingsan ketika telah sadar, mandi ketika mengambil ihram untuk haji, mandi karena akan memasuki kota Makkah, mandi untuk wukuf di Arafah, mandi untuk menginap di Muzdalifah dan untuk melempar tiga jumrah, mandi untuk thawaf, ketika hijamah (mengambil darah kotor melalui kepala) dan ketika i’tikaf, mandi untuk shalat jamaah, mandi karena akan masuk kota Madinah, mandi ketika bau badan tidak sedap, dan ketika akan menghadiri pertemuan-pertemuan kebaikan. [H.R. Ad-Darami]

Aisyah r.a. berkata:
Pada suatu ketika Rasullah Saw. dalam keadaan junub, kemudian belaiu tidur dan tidak menyentuh air sampai dia bangun kemudian mandi”. [H.R. Imam Ahmad]

Imam Nafi’ meriwayatkan bahwa apabila Abdullah bin Umar mandi jinabah, dia memulai dengan membasuh tangan kanannya, kemudian mencuci kemaluannya, setelah itu berkumur dan menghisap air dari hidung dan mengeluarkannya, kemudian membasuh mukanya dan memercikkan air kematanya, kemudian mencuci tangan kanannya setelah itu tangan kirinya, kemudian mengguyurkan air kekepalanya, setelah itu mandi dan meratakan air keseluruh tubuh.” [Al-Muwaththa`]

Sabda Rasulullah Saw. berbunyi:
Apabila datang hari Jum’ah kepada kalian, maka mandilah”. [H.R. Bukhari, Muslim dan Nasa`i]


Syari’at Wudlu Dan Mandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam