Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 03 Mei 2013

Peran WTO Fungsi WTO

Peran WTO Fungsi WTO




3.2. Peran WTO (World Trade Organization) :

     Semenjak kelahirannya, WTO senantiasa merancang berbagai strategi ekonomi dan mempublikasikan kajian-kajian yang berhubungan dengan perdagangan bebas dan investasi ekonomi untuk menghapuskan hambatan tarif dan membuka pasar-pasar internasional. Ide-ide ekonomi ini memang dapat meningkatkan aktivitas perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Barat, karena mereka memang mempunyai daya saing dalam hal produk-produk industri dan teknologi. Tetapi, negara-negara berkembang sayangnya tak mempunyai daya saing seperti ini. Maka dapatlah dimengerti, tujuan ide-ide WTO tersebut sebenarnya adalah untuk merampas bahan-bahan mentah dengan harga murah dari negara-negara berkembang. Selanjutnya laba yang diperoleh negara berkembang dari minyak dan bahan mentah lainnya digunakan untuk membeli berbagai alat/sarana teknologi ataupun militer dari negara maju. Dengan kata lain, keuntungan penjualan bahan mentah tersebut tidak diinvestasikan untuk membangun landasan bagi teknologi dan industri berat di negara-negara berkembang.

4.  Membentuk Blok-Blok Ekonomi, Seperti NAFTA dan APEC

     Blok-blok tersebut antara lain terdiri dari AS, Meksiko, Kanada, Australia, New Zealand, Jepang, Korea, dan Indonesia. Sementara itu di sisi lain ada pula Pasar Bersama Eropa yang beranggotakan negara-negara Eropa. Peran blok-blok ini untuk bersaing dalam hal dominasi dan perampasan ekonomi tak perlu dibuktikan lagi.

     Di samping blok-blok itu, telah diselenggarakan pula berbagai konferensi internasional dan regional untuk mengokohkan dominasi Barat dan memaksakan format-format ekonomi Barat. Konferensi-konferensi seperti ini antara lain adalah kesepakatan GATT, yang berkaitan dengan tarif (bea masuk) dan tuntutan untuk menghapus segala tarif ini pada konferensi di Napoli (Italia) pada tahun 1994.

     Termasuk juga dalam hal ini strategi Clinton mengenai liberalisasi perdagangan, dan konferensi Barcelona yang membicarakan keikutsertaan negara-negara Eropa Tengah untuk memodernisasi sistem ekonomi-sosialnya, seperti perwujudan sektor swasta dan penumbuhan lingkungan yang kondusif untuk menggalakkan investasi. Selain itu ada pula Konferensi Gedung Putih (1994), Konferensi Oman (1995), Konferensi Kairo (1996), dan Konferensi Qatar (1997) untuk menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi bagi apa yang disebut "Pasar Timur Tengah Baru", atau untuk membentuk Organisasi Kerjasama Timur Tengah, mengikuti bentuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa. Sebenarnya konferensi Qatar ini merupakan upaya untuk memperkuat pencangkokan organ asing yang ditolak oleh kaum muslimin -yakni negara Israel- ke dalam tubuh kaum muslimin, melalui perjanjian-perjanjian ekonomi, keamanan, dan berbagai proyek sektor produksi dan jasa, seperti proyek komunikasi, transportasi, pelayaran, dan pariwisata. Inilah penafsiran terhadap adanya upaya Israel dalam konferensi tersebut untuk mengajukan 162 proyek senilai 25 juta milyar dolar AS.

5. Merekayasa Berbagai Perang, Krisis, Kekacauan, dan Kerusuhan

     Berbagai perang dan kerusuhan sengaja disulut oleh Barat di negeri-negeri Islam, seperti Perang Teluk I (perang Irak-Iran) dan Perang Teluk II yang dimaksudkan untuk menguasai minyak dan mencampuri urusan negeri lain dengan cara membangun pangkalan-pangkalan militer dan zona-zona kemananan di wilayah Irak Utara dan Selatan.

     Negara-negara kapitalis juga mensponsori gerakan-gerakan separatis -seperti gerakan separatis Kurdi dan Sudan Selatan- dan perang saudara di Afghanistan. Tujuannya adalah untuk menyiksa bangsa-bangsa tersebut, merampok harta kekayaannya, dan memeratakan kemelaratan dan kerusakan.

     Demikianlah penampilan Peradaban Barat  yang sebenarnya, berikut persepsi-persepsinya di bidang ekonomi. Ini baru sekelumit saja dari cara-cara imperialisme Barat gaya baru, yang diberi kedok "stabilitas", "keamanan", "hak asasi manusia", dan "pertumbuhan ekonomi". Harga untuk slogan-slogan itu harus dibayar oleh rakyat yang ditekan dalam segala aspek hidupnya serta hidup tertindas di bawah penguasa- penguasa upahan yang menjadi agen-agen Barat. Harga untuk kebijakan-kebijakan itu harus dibayar oleh rakyat dengan darah, harta, dan jiwa anak-anak mereka, hingga jumlah orang miskin di dunia kini mencapai 1 milyar jiwa. Sebagian dari mereka sebanyak 38 juta di negara-negara Amerika dan 20 juta di Afrika tengah terancam maut. Ini di luar orang-orang melarat yang jumlahnya berjuta-juta.

     Berdasarkan semua penjelasan di atas, maka kaum muslimin wajib berupaya mencegah pelaksanaan segala cara dan sarana imperialisme tersebut dan menentang siapapun yang hendak menjalankannya. Kaum muslimin wajib pula mencegah upaya negara-negara kapitalis untuk menghancurkan dan merampas segala potensi dan kekayaan alam kaum muslimin sebelum terlambat; yaitu sebelum cara dan sarana imperialisme itu menjadi undang-undang internasional yang mengesahkan intervensi militer secara langsung terhadap negara yang menyalahi undang-undang tersebut atas nama kezhaliman internasional.

     Dan pada hakikatnya, kaum muslimin tak akan pernah mampu menghadapi penghinaan dan penindasan ini, kecuali dengan berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam, dengan berdirinya negara Khilafah Rasyidah dengan seizin Allah SWT semata. []

Peran WTO Fungsi WTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam