Cara Bergaul Islami
Sesuai Ajaran Islam
SENI MENATA HATI DALAM BERGAUL
Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan,
yang insya Alloh akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Pergaulan yang
penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan
pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.
1. AKU BUKAN
ANCAMAN BAGIMU
Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain,
terlebih kalau kita simak Rasululloh Saw. bersabda, "Muslim yang terbaik adalah muslim yang muslim lainnya selamat atau
merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)
a. Hindari penghinaan
Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan dalam
bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh, dan
sebagainya, jangan pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai dengan
penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati serta
rasa dendam.
b. Hindari ikut campur urusan pribadi
Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang tidak
ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang kita maklumi setiap orang punya
urusan pribadi yang sangat sensitif, yang bila terusik niscaya akan menimbulkan
keberangan.
c. Hindari memotong pembicaraan
Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara tiba-tiba dipotong
dan disangkal, berbeda halnya bila uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan
cara yang arif, niscaya kita pun berkecenderungan menghargainya bahkan mungkin
menerimanya. Maka latihlah diri kita untuk bersabar dalam mendengar dan
mengoreksi dengan cara yang terbaik pada waktu yang tepat.
d. Hindari membandingkan
Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa, kebaikan,
penampilan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang mendengarnya merasa
dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.
e. Jangan membela musuhnya, mencaci kawannya
Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya, begitu
pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya. Bersikaplah yang netral,
sepanjang diri kita menginginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa
untuk berubah harus siap menjalani proses dan tahapan.
f. Hindari merusak kebahagiannya
Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan
tindakan yang akan merusak kebahagiaanya. Misalkan ada seseorang yang merasa
beruntung mendapatkan hadiah dari negeri Arab, padahal kita tahu persis bahwa
barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya,
biarlah dia berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.
g. Jangan mengungkit masa lalu
Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau
kekurangan yang sedang berusaha ditutupi.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat
ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan pernah usil untuk
mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama dengan mengajak bermusuhan.
h. Jangan mengambil haknya
Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain, setiap
gangguan terhadap hak seseorang akan menimbulkan rasa tidak suka dan perlawanan
yang tentu akan merusak hubungan. Sepatutnya kita harus belajar menikmati hak
kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.
i. Hati-hati dengan kemarahan
Bila anda marah, maka waspadalah karena kemarahan yang tak
terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang sangat
melukai, dan tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di lingkungan
manapun. Kita harus mulai berlatih mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan
tak usah sungkan untuk meminta maaf andai kata ucapan dirasakan berlebihan.
j. Jangan menertawakannya
Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang adalah
karena kekurangannnya, baik sikap, penampilan, bentuk rupa, ucapan dan lain
sebagainya, dan ingatlah bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta
berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.
k. Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut
Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan, bau
badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau badan yang tidak segar akan
membuat orang lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin
menghindari kita.
2. AKU
MENYENANGKAN BAGIMU
a. Wajah yang selalu cerah ceria
Rasululloh senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda,
"Janganlah terlalu membebani jiwamu
dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan
lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan
menjadi buta". (Sunan Abu Dawud).
b. Senyum tulus
Rasululloh senantiasa tersenyum manis sekali dan ini sangat
menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah sedekah, senyuman
yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati siapapun, senyum
adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai kebaikan. Senyum
tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang
busuk hati.
c. Kata-kata yang santun dan lembut
Pilihlah kata-kata yang paling sopan dan sampaikan dengan
cara yang lembut, karena sikap seperti itulah yang dilakukan Rasululloh, ketika
berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang
menyenangkan. Hindari kata yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan,
serta hindari pula nada suara yang keras dan berlebihan.
d. Senang menyapa dan mengucapkan salam
Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling dahulu
dalam menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah tangan kawan kita penuh dengan
kehangatan dan lepaslah tangan sesudah diepaskan oleh orang lain, karena
demikianlah yang dicontohkan Rasululloh.
Jangan lupa untuk menjawab salam dengan sempurna dan penuh
perhatian.
e. Bersikap sangat sopan dan penuh penghormatan
Rasululloh jikalau berbincang dengan para sahabatnya selalu
berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut tersenyum
jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya mengisahkan
hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat diutamakan oleh
Rasululloh.
f. Senangkan perasaannya
Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak
dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Alloh sehingga yang dipuji pun
teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan
do’akan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia. Dan ingat jangan pernah kikir
untuk berterima kasih.
g. Penampilan yang menyenangkan
Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum. Menggunakan
pakaian yang baik bukanlah tanda kesombongan, Alloh Maha Indah dan menyukai
keindahan, tentu saja dalam batas yang sesuai dengan syariat Alloh.
h. Maafkan kesalahannya
Jadilah pemaaf yang lapang dan tulus terhadap kekurangan dan
kesalahan orang lain kepada kita, karena hal ini akan membuat bahagia dan
senang siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap kita, dan tentu hal
ini pun akan mengangkat citra kita di hatinya.
3. AKU
BERMANFAAT BAGIMU
Keberuntungan kita bukanlah diukur dari apa yang kita
dapatkan tapi dari nilai mamfaat yang ada dari kehadiran kita,
bukankah sebaik-baik di antara manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya
bagi hamba-hamba Alloh lainnya.
a. Rajin bersilaturahmi
Silaturahim secara berkala, penuh perhatian, kasih sayang dan
ketulusan walaupun hanya beberapa saat, benar-benar akan memiliki kesan yang
mendalam, apalagi jikalau membawa hadiah, insya Alloh akan menumbuhkan kasih
sayang.
b. Saling berkirim hadiah
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling memberi
dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih sayang. Jangan pernah takut miskin
dengan memberikan sesuatu, karena Alloh yang Maha Kaya telah menjanjikan
ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah yang tulus.
c. Tolong dengan apapun
Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta, tenaga,
waktu atau setidaknya perhatian yang tulus, walau perhatian untuk mendengar
keluh kesahnya.
Apabila tidak mampu, maka do’akanlah, dan percayalah bahwa
kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh
Alloh.
d. Sumbangan ilmu dan pengalaman
Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman
yang dimiliki, kita harus berupaya agar ilmu dan pengalaman yang ada pada diri
kita bisa menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.
Insya Alloh jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas maka,
kebahagiaan dalam bergaul akan terasa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu
melainkan kenikmatan kita
adalah melakukan sesuatu semata karena Alloh SWT.
(Sumber :
Koran Kecil MQ EDISI 03, 04, & 05/TH.1/2001)
Cara Bergaul Islami Sesuai Ajaran Islam
Bismilah..
BalasHapusAlhamdulilah artikel yg anda tulis sanggat bermampaat untuk saya dan tentunya untuk pembaca artikel anda, Kiranya ada waktu berkunjunglah keblog saya .
Salam kenal dari saya :)
http://jangreza.blogspot.com/2015/05/arti-sebuah-nama-dalam-agama-islam.html