Pengertian Kaidah Syar’iyah Definisi Arti
Kaidah Syar'iyyah adalah hukum syar'iyyah yang diistinbathkan dari
dalil syara' yang terperinci. Kaidah syara' berbeda dengan dalil
syara'. Dalil syara' adalah al-kitab, sunnah, ijma' shahabat, dan qiyas.
Dari kaidah syar'iyah diperoleh
hukum syara' yang bersifat juz-'iyyah. Akan tetapi, baik kaidah
syar'iyah maupun hukum syara' harus selalu disandarkan kepada sumber
tasyri'iyyah yang diakui (dalil).
Dengan demikian, sebuah kaedah tidak dianggap sebagai kaidah syara' kecuali shahih istinbathnya, serta rinci susunannya. Misalnya, kaidah "Al-wasiilat ila al-haraam muharramah" (wasilah menuju keharaman adalah diharamkan), atau kaidah "Kullu syai' mu'ayyan yuaddiy ila al-dlarar al-muhaqqaq fa huwa haraam" (segala
sesuatu yang mengantarkan kepada bahaya secara pasti (muhaqaq) adalah
haram). Ini adalah kaidah syar'iyyah. Dari kaidah-kaidah ini dibangun
hukum-hukum syara' yang bersifat juz'i (parsial) yang diistinbathkan
dari dalil-dalil syara'. Untuk memahami kaidah dan manath (sandaran
hukum)-nya, terlebih dahulu harus dibahas dalil atau penunjukkan yang
digunakan sebagai sandaran proses istinbath kaidah tersebut. Kaidah "Al-ashl fi al-asyya' ibaahah" (Asal dari segala sesuatu adalah mubah),
tanpa merujuk kepada dalilnya, kemungkinan akan dipahami bahwa asal
dari urusan atau perbuatan manusia adalah mubah, dan seluruh perbuatan
yang tidak disebutkan dalilnya adalah mubah. Padahal hal ini jelas
bertentangan dengan hukum syara' dan tidak sesuai dengan maksud kaidah
ini. Sebab, dalil dari kaedah ini hanya berhubungan dengan benda, bukan
perbuatan manusia. Allah swt berfirman :
"Dialah Allah, yang menciptakan bagi apa-apa yang ada di permukaan bumi seluruhnya" (QS Al-Baqarah : 29)
"Telah dihamparkan (diberikan) bagi kamu apa-apa yang ada di langit dan di muka bumi" (QS Luqman : 20)
Walhasil, manath
(sandaran hukum) kaidah ini adalah benda, bukan perbuatan. Langit,
bumi, dan seluruh yang ada di dalamnya, yakni laut, sungai, barang
tambang, tumbuhan, hewan dan sebagainya telah diciptakan al-Khaliq
untuk kita. Kesemuanya adalah mubah, kecuali yang diharamkan oleh Allah
(al-syaari' al-haakim). Atas dasar itu lahirlah kaedah :
"Al-ashl
fi al-asyya' al-ibahah ma lam yarid dalil al-tahriim" (Asal benda
adalah mubah selama tidak ada dalil yang mengharamkan)
Kaidah syar'iyyah biasanya bersifat umum dan mengandung lafadz-lafadz umum atau kulliyah (menyeluruh)
Pengertian Kaidah Syar’iyah Definisi Arti - Dari buku Bunga Rampai Pemikiran Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar