Beberapa
Dalil RIBA Nasii’ah/Riba Jahiliyah
“Sungguh akan
datang kepada manusia itu suatu masa, tidak tersisa seorangpun dari mereka
kecuali memakan riba. Dan barang siapa yang tidak memakannya, pasti terkena
debunya” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
“Apabila perbuatan
zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti penduduknya telah
mengijinkan turunnya adzab dari Allah atas diri mereka” (HR. Al-Hakim)
… Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila… (QS. AL-BAQARAH:
275)
“Pada waktu
aku dimi’rajkan ke langit, aku memandang ke langit dunia, ternyata di sana
terdapat banyak orang yang memiliki perut seperti rumah-rumah yang besar dan
telah doyong perut-perut mereka. Mereka dilemparkan dan disusun secara
bertumpuk di atas jalur yang dilewati oleh para pengikut Fir’aun. Mereka
diberdirikan di dekat api neraka setiap pagi dan sore hari. Mereka berkata:
“Wahai Rabb kami, janganlah pernah terjadi hari kiamat”. Aku tanyakan, “Hai
Jibril, siapa mereka?” Jawabnya, “Mereka adalah para pemakan riba dari kalangan
umatmu yang tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila”. (HR. Al-Ashbahani dari Abu Said
Al-Khudri)
“Pada waktu
aku diisra’kan, tatkala kami telah sampai ke langit ke tujuh, aku melihat ke
arah atasku, ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku
mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah, di dalamnya
banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat dengan jelas dari luar perut
mereka. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?” Dia menjawab, “Mereka adalah
para pemakan riba”. (HR. Ahmad)
dari Abu
Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"Pada malam Isra mi'raj aku mendatangi suatu kaum, perut mereka seperti
rumah-rumah yang dihuni oleh ular dan dapat dilihat dari luar perut-perut
mereka. Aku pun bertanya: "Wahai Jibril, siapakah mereka itu?" ia
menjawab, "Mereka adalah pemakan riba." (Sunan Ibnu Majah no.2264)
“Satu dirham
dari hasil riba yang dimakan oleh seseorang yang mengetahuinya, itu lebih berat
ketimbang tiga puluh enam kali perzinaan”. (HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam
Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
dari
'Abdullah bin Hanzhalah, yang dimandikan oleh para malaikat, ia berkata;
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Satu dirham hasil riba
yang dimakan seseorang sementara ia mengetahuinya, itu lebih buruk dari tiga
puluh kali berzina." (Musnad Ahmad no.20951)
dari Abdullah
bin Hanzalah bahwa Nabi Saw. bersabda: “Di dalam riba itu ada sembilan puluh
sembilan pintu dosa. Yang paling ringan darinya adalah seperti seorang anak
laki-laki yang menzinahi ibu kandungnya sendiri”. (HR. Daruquthni)
… keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat),
Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. … (QS. AL-BAQARAH: 275)
“Jika
seseorang meminjamkan uang kepada orang lain, janganlah ia menerima hadiah
(darinya)” (HR. Bukhari).
“Manfaat yang
ditarik dari utang-piutang adalah salah satu cabang dari riba” (HR. Baihaqi).
Abu Burdah
bin Abi Musa, “Aku datang ke Madinah dan bertemu dengan Abdullah bin Salam, ia
berkata, “Kamu hidup di dalam sebuah negeri dimana riba tersebar luas. Karena
itu, jika salah seorang berhutang kepadamu dan ia memberikan sekeranjang rumput
atau gandum atau jerami, janganlah kamu terima, karena itu adalah riba” (HR.
Bukhari).
Dari Anas bin
Malik, Rasulullah bersabda, “Jika seseorang dari kamu memberi utang dan
pengutang menawarkan kepadanya makanan, janganlah kamu menerimanya; dan jika
pengutang menawarkan tunggangan, janganlah ia menerimanya; kecuali apabila
sudah terbiasa dengan saling menukar yang demikian” (HR. Baihaqi).
… Orang-orang
yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah… (QS. AL-BAQARAH: 275)
…Orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya… (QS. AL-BAQARAH: 275)
“Rasulullah
SAW mengutuk orang yang memakan riba, orang yang memberinya, juru tulisnya dan
kedua saksinya. Rasulullah SAW menegaskan, “Mereka semua sama” (Shahih Muslim).
“Maka jika
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan
riba), maka bagimu POKOK HARTAmu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya” (QS. Al-Baqarah: 279)
“Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melaknat pemakan riba dan orang yang memberi makan
dari hasil riba.” (Sunan Darimi no.2423)
dari Samrah
bin Jundub radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi dua orang menemuiku lalu keduanya
membawa aku keluar menuju tanah suci. Kemudian kami berangkat hingga tiba di
suatu sungai yang airnya dari darah. Di sana ada seorang yang berdiri di tengah
sungai dan satu orang lagi berada (di tepinya) memegang batu. Maka laki-laki
yang berada di tengah sungai menghampirinya dan setiap kali dia hendak keluar
dari sungai maka laki-laki yang memegang batu melemparnya dengan batu kearah
mulutnya hingga dia kembali ke tempatnya semula di tengah sungai dan terjadilah
seterusnya yang setiap dia hendak keluar dari sungai, akan dilempar dengan batu
sehingga kembali ke tempatnya semula. Aku bertanya: "Apa maksudnya
ini?" Maka orang yang aku lihat dalam mimpiku itu berkata: "Orang
yang kamu lihat dalam sungai adalah pemakan riba'". (Shahih Bukhari
no.1943)
Nabi Saw.
bersabda: "Sesungguhnya pada suatu malam, Nabi Dawud keluar seraya
berkata, 'Tidaklah seseorang meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla kecuali
Dia akan memberinya, kecuali bagi seorang penyihir atau pemakan riba."
(Musnad Ahmad no.17234)
dari Abu
Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Riba itu mempunyai tujuh puluh tingkatan, yang paling ringan adalah
seperti seseorang yang berzina dengan ibunya." (Sunan Ibnu Majah no.2265
shahih menurut al-Albani)
dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang ketika itu
seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang
halal ataukah haram". (Shahih Bukhari no.1941)
dari Amru bin
Ash ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah riba merajalela pada suatu kaum kecuali akan ditimpa
paceklik. Dan tidaklah budaya suap merajalela pada suatu kaum kecuali akan
ditimpakan kepada mereka ketakutan." (Musnad Ahmad no.17155)