Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 21 Juni 2013

Sehat Lahir Dan Batin

Sehat Lahir Dan Batin




Keempat: Kemampuan Fisik

Pada suatu hari beliau lewat di dekat sekelompok pemuda yang sedang berlatih memanah, beliau berkata kepada mereka: “Bidiklah, wahai Bani Ismail, karena sesungguhnya nenek-moyang kalian adalah pemanah”. [HR. Bukhari]

Dalam setiap lari kuda diikatkan kebaikan sampai Hari Kiamat”. [HR. Bukhari, Muslim dan An-Nasa`i]

Segala sesuatu selain dzikir kepada Allah adalah sia-sia atau melalaikan, kecuali empat perkara: Berjalannya seseorang antara dua tujuan, melatih kudanya, mencumbu istrinya dan belajar berenang”. [HR. Al-Bazzar, At-Thabrani]

Diriwayatkan oleh Aisyah r.a. beliau berkata:
Nabi Saw. mendahuluiku berlari kemudian aku berhasil melewatinya dan kita terus berlari sampai aku capek, dia menyusulku kemudian aku menyusulnya, kemudian beliau berkata: Demikianlah seharusnya”. [HR. Ahmad]

Kelima: Menghindari hal-hal yang kotor
Diharamkan:
1.     Babi
2.     Bangkai
3.     Darah (yang cair mengalir)
4.     Keledai jinak, bighal (sejenis kuda tapi kecil)
5.     semua binatang yang bertaring, bergading atau bercula selain ikan.
Rasulullah Saw. melarang dari semua binatang buas yang bertaring dan semua burung yang berkuku atau bercakar tajam”. [HR. Muslim]

6.     al-Jallalah: Yaitu binatang yang sebagian besar makanannya adalah bangkai. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Nabi Saw. melarang dari daging al-jallalah dan susunya”. [HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi]

7.     Pengharaman semua benda yang bersifat najis, seperti kotoran binatang dan tinja.
Ada seseorang yang bertanya kepada Ibnu Umar tentang landak maka seorang syeikh yang berada disitu berkata: “Aku mendengar Abu Hurairah r.a. berkata: Ditanyakan tentang hal itu kepada Rasulullah Saw. maka beliau menjawab: “Itu adalah binatang kotor”. [H.R. Ahmad]

8.     Berbagai macam rokok, seperti ganja, tembakau dan lainnya yang telah terbukti bahayanya bagi kesehatan.
9.     Pengharaman khamr

Keenam: Menghindari maksiyat
Nabi Saw. bersabda:
Seseorang pezina tidak beriman ketika dia berzina, peminum khamar tidak beriman ketika dia sedang minum dan pencuri tidak beriman ketika dia mencuri...” [HR. Bukhari, Tahdzib Sunan Abu Dawud peng. Ibnu al-Qayyim]

Apa yang Aku larang maka jauhilah dan apa yang Aku perintahkan maka kerjakanlah sesuai dengan kemampuanmu.” [HR. Muslim, An-Nasa`i, al-Adzkar peng. An-Nawawi]

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka”. (QS. Al-Muthaffifin (83):14)
Itu adalah الران (ar-raana)

Apa yang Aku larang maka hindarilah”. [HR. At-Tirmidzi, an-Nasa`i, Ibnu Majah]

Rasulullah Saw. berkata:
Semua anak Adam sering berbuat dosa dan salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang yang suka bertaubat”. [HR. At-Tirmidzi]

Wahai anak Adam andaikan dosa-dosamu sampai menyentuh langit kemudian kamu meminta pengampunan-Ku, niscaya Aku ampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan Aku tidak memperdulikannya”. [HR. At-Tirmidzi, al-Adzkar lin Nawawi, al-Jami’ush Shagir lis-Suyuthi]

Ketujuh: Mengatasi Maksiat Hati
1. Hasad atau iri-hati. hasad adalah harapan seseorang agar nikmat orang lain hilang. Nabi Saw. bersabda:
Tidak ada hasad atau iri kecuali dalam dua hal, pertama orang yang diberi harta oleh Allah kemudian menggunakannya dalam kebajikan dan orang yang diberi ilmu oleh Allah kemudian dia mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain”. [HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi]

2. Berprasangka buruk. Nabi Saw. bersabda:
Jauhilah berprasangka atau الظن, karena berprasangka adalah dusta yang paling besar”. [HR. Bukhari, Muslim]

3. Marah.
Ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Saw. dan berkata: “Wahai Rasulullah perintahkan kepadaku dengan suatu perbuatan yang sedikit?” Nabi menjawab: “Jangan marah”, orang itu mengulangi permintaannya dan Nabi memberikan jawaban yang sama: “Jangan marah”. [HR. Bukhari]

4. Bakhil / Kikir. Nabi Saw. berkata:
Dua serigala buas yang dilepaskan dalam kandang ternak tidak lebih berbahaya daripada cinta kehormatan, harta dan pangkat dalam agama seorang muslim”. [HR. At-Tirmidzi, An-Nasa`i]

5. Riya`. atau pamer adalah mengerjakan perbuatan bukan karena Allah akan tetapi agar dilihat manusia.
Nabi Saw. berkata:
Barangsiapa berbuat karena ingin dilihat maka Allah akan menampakkan maksudnya kepada semua orang dan barangsiapa berbuat ingin didengar orang lain maka Allah akan memperdengarkan maksudnya kepada semua manusia”, [HR. Mutafaq Alaih]

Hadits qudsi:
Barang siapa mengerjakan perbuatan bukan karena Aku, maka pekerjaan itu semuanya untuknya, Aku berlepas diri darinya dan Aku tidak membutuhkan sekutu”. [Malik fil Muwaththa`]

6. Takabbur. atau sombong adalah salah satu kejahatan yang besar. Baik sombong kepada Allah, kepada Rasul, kepada manusia atau sombong tidak mau menerima kebenaran akidah dan syariah Islam. Baik kesombongannya berasal dari ilmunya, hartanya, pangkatnya atau kedudukannya.
Rasulullah Saw. bersabda:
Allah SWT berkata: “Kesombongan adalah pakaianku dan keagungan adalah kainku, barangsiapa melawanku dalam dua hal tersebut Aku akan mengalahkannya”. [HR. Al-Hakim dalam kitab Mustadrak]

Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk neraka orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi.” [Shahih Muslim]

7. Penyakit-penyakit hati yang lain, seperti: namimah (menyebar fitnah), berkata kotor, ghibah (menyebar rahasia aib), mencintai kemasyhuran dan lainnya.

Kedelapan: Menghindari kebiasaan buruk
1. Memanjangkan kuku.
Sunnah fitrah ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memendekkan kumis”. [Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Imam Ahmad, Imam Malik dan bunyi hadits ini dari Bukhari]

2. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Barakah makanan itu ada jika sebelum makan berwudlu dulu”, [Sunan Ahmad, Abu Dawud, at-Timidzi]
Barangsiapa ingin diperbanyak kebaikan dalam rumahnya maka berwudlulah sebelum makan dan sesudahnya [Sunan Ibnu Majah, al-Jami’ush Shagir peng. Suyuthi], yang dimaksud wudlu disini adalah cuci-tangan.

3. Tidur setelah makan.
Hancurkan makananmu dengan dzikir dan shalat dan jangan tidur setelah makan maka hatimu menjadi keras”. [Ibnu Sunni, ath-Thabrani dalam kitab Mu’jam al-Ausath, al-Baihaqi dalam kitab Syi’a’bul Iman]

4. Tidur dengan sisi kiri atau tidur tengkurap.
Barra` bin Azib ra. berkata,
Nabi Saw. bersabda, ‘Apabila Engkau hendak tidur, maka berwudlu dahulu, seperti wudlumu ketika shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kanan tubuhmu dan ucapkanlah: “Ya, Allah! Aku pasrahkan diriku kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dengan penuh harapan dan kecemasan. Tidak ada tempat bergantung dan berlindung dari siksaan-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab suci-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.”
Jika engkau mati pada malam itu, niscaya engkau berada dalam keadaan fitrah (Islam). Jadikanlah kalimat-kalimat tersebut sebagai ucapan terakhirmu.’” [HR. Bukhari (6313) dan (6315), Muslim (210), Abu Dawud (5046), (5047), (5049), At Tirmidzi (3391) dan Ibnu Majah (386)]

Bab keempat
Manusia dan Panutan
Rasul Saw. adalah manusia yang sempurna yang harus diikuti oleh setiap muslim, dalam seluruh aspek kehidupan umat manusia: kehidupan pribadi, keluarga, maupun sebagai pemimpin masyarakat Islam dan penegak serta kepala daulah Islam yang mewariskan ideologi Islam (akidah dan sistem syariah Islam keseluruhan) sesuai dengan firman Allah SWT:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab (33):21)

ittiba’ (mengikuti) Rasul telah digambarkan oleh Alquran:
“Dan tiadalah yang diucapkannya (al-Qur’an, as-Sunnah) itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diturunkan (kepadanya),” (QS. An-Najm (53):3-4)

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah (62):2)

Sehat Lahir Dan Batin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam